Sabtu, 13 Desember 2008

Pengaruh partikel debu di udara terhadap kesehatan


Mekanisme masuknya debu secara singkat :
1. Pengaruh inersia debu
Partikel debu yang kecil ikut aliran udara pernafasan. Partikel yang besar mengendap pada tempat berlekuk-lekuk pada selaput lendir saluran napas
2. Pengaruh sedimentasi
Kecepatan arus udara kurang dari 1 cm/detik menyebabkan partikel debu mengendap karena pengaruh gaya berat.
3. Gerak Brown
Partikel berukuran kurang dari 0.1 mikron. Melalui gerakan udara kemudian mengendap pada permukaan alveoli.


Penyakit-penyakit akibat debu

1. Silicosis
Penyebabnya SO2 bebas (bukan garam silikat). Biasanya terjadi di daerah pengolahan batu, semen, granit, tambang timah putih, batu bara, dll. Masa inkubasinya 2-4 tahun.

2. Asbestosis
Penyebabnya debu asbes (magnesium silikat). Terjadi kelainan fibrous yang merata pada paru, penebalan pleura, dan emfisema. Gejalanya sesak napas, batuk berdahak, sianosis, dan clubber finger (akibat anoksemia).

3. Berryliosis
Penyebabnya debu logam berrylium atau oksida sulfat chlorida dan flourida. Gejalanya tidak khas. Yang umum ditemui adalah nasopharingitis, bronchitis, dan pneumonia. Terjadi di daerah pabrik pembuatan tabung flourescen dan tabung radio.

4. Byssinosis
Penyebabnya debu kapas. Masa inkubasinya 5 tahun. Terjadi di daerah pemintalan benang, tenun, dan pabrik tekstil.

5. Stanosis
Penyebabnya debu timah putih. Terjadi di daerah pengolahan biji timah atau pabrik yang menggunanakannya. Secara klinis kurang berbahaya. Jarang terjadi komplikasi, tidak ada fibrosis, dan tidak ada cacat paru.

Tidak ada komentar: